“Kodisi
Ekonomi Sektor Pertanian dan Perdesaan di Tahun 2015”
Pertumbuhan
ekonomi Indonesia tahun 2015 mengalami perlambatan. Hasil dari Badan Pusat
Statistik (BPS) mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya sebesar 4,
79 persen dari target APBNP 2015 sebesar 5,7 persen. Hal ini sangat
mengecewakan karena realisasi pertumbuhan ekonomi kurangannya mencapai 1 digit dari target yang diharapkan. Adapun, trend penurunan pertumbuhan ekonomi dari
tahun 2013 sampai dengan 2015 secara berurut adalah sebagai berikut 5,56
(2013), 5,02(2014), dan 4,79 (2015).
Grafik 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan I-2014 - Triwulan IV-2015 (Persen)
Sumber: BPS(2016)
Perlambatan laju pertumbuhan juga dialami oleh
sektor pertanian yang merupakan salah satu sektor penyumbang terbesar PDB
Indonesia. Pertumbuhan sektor pertanian hanya mampu mencapai 4,02 persen,
menurun jika dibandingkan pertumbuhan pada tahun 2014 yang mencapai 4,24
persen. Perlambatan yang paling mencolok dapat dilihat pada kuartal IV
2015, dimana laju pertumbuhan pertanian bahkan mencapai -23,34 persen bila
dibandingkan kuartal yang sama pada tahun 2014 (q-to- q).
Grafik 1.2 Laju
Pertumbuhan PDB Menurut Lapangan Usaha Kuartal IV 2015 (persen)
Sumber: BPS (2016)
Perlambatan
laju pertumbuhan ekonomi sektor pertanian pada tahun 2015 tersebut berdampak secara tidak lansung berdampak
kepada peningkatan jumlah penduduk miskin di perdesaan dari 17,37 juta jiwa
pada tahun 2014 menjadi 17, 89 juta jiwa pada tahun 2015 (BPS,2016).Selain tingkat kemiskian penduduk perdesaan, perlambatan pertumbuhan sektor pertanian pada tahun 2015 mempengaruhi Tingkat kesejahterahan petani di awal tahun 2016. Nilai tukar petani (NTP)
yang merupakan salah satu indikator mengukur kesejahterahan petani mengalami
penurunan secara beruntut dari 102,55
Januari, 102,23 Februari, dan terakhir 101,32 pada Maret 2016.
Meskipun
demikian, sektor Pertanian salah satu sektor strategis pada perekonomian
Indonesia. Sektor pertanian pada tahun 2015 masih sektor penyumbang PDB yang
besar bagi Indonesia yakni Rp 1.174,5 Triliun dan juga penopang tenaga kerja
terbanyak di Indonesia yakni sebanyak 37,75 juta tenaga kerja (BPS,2016). Oleh karena itu, perlu perhatian ekstra terhadap
sektor pertanian karena memperhatiakan sektor pertanian sama dengan memperhatian
hajat hidup orang banyak di Indonesia.
No comments:
Post a Comment