Selamat datang
diblog saya rekan-rekan semua. Terimakasih sudah menyempatkan waktu untuk mampir
ke blog ini. Setelah lama tidak menulis blog, akhirnya saya mencoba untuk
menulis blog lagi. Kali ini, saya ingin sekedar berbagi pengalaman yang saya
miliki di dalam mengikuti seleksi Officer Development Program dari salah satu
bank terbesar di Indonesia, yaitu Bank Mandiri. Siapa sih yang tidak mengenal
Bank Mandiri? Meskipun Bank Mandiri berdiri pada 2 Oktober 1998, namun Bank ini
dengan secepat kilat menjelma menjadi salah satu bank terbaik dan terbesar di
Indonesia.
Pada Januari
2018, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari program Management Trainee
Bank Danamon. Program Management Trainee yang saya ambil adalah Sales and
Distribution Development Program atau biasa disingkat dengan SNDDP. Program ini
sangat banyak membantu saya di dalam mendalami dunia perbankan karena seperti
kita ketahui bersama Bank Danamon memang Bank yang berpengalaman dan memang
juara dalam mendidik calon-calon banker pemula. Saya mengibaratkan Bank Danamon
sebagai universitas nya para banker muda. Sejauh ini, keputusan saya tidak
mengikuti undangan tahap akhir seleksi Bank Indonesia, yaitu wawancara user
Bank Indonesia dan lebih memilih bergabung dengan Bank Danamon tidak saya
sesali. Pada kesempatan ini, saya juga meminta maaf kepada sekitar 80 ribu
peserta seleksi Bank Indonesia tahun 2017 yang memang memiliki cita-cita
bekerja di Bank Indonesia namun saya yang sudah sampai tahap final malah
mengundurkan diri. Bayangkan, dari 82 ribu peserta yang lolos administrasi
tersisa hanya sekitar 2 ribu peserta saja yang lolos ke tahap wawancara user
Bank Indonesia.
Oke, Lanjut. Setelah
saya resign, saya mencoba melamar ODP di Bank Mandiri. Melalui apa ? Melalui
website. Banyak yang penasaran bahwa apakah dengan apply di website/ situs Bank
Mandiri akan dipanggil? Menurut pengalaman saya, ya , saya dipanggil
untuk seleksi. Bank Mandiri selalu
membuka lowongan dari tanggal 1-10 setiap bulannya, namun biasanya proses
menunggunya lama. Saya sendiri melamar Februari (job fair UI) dan Maret
(Jobfair UPH) dan Puji Tuhan saya dapat dua kali undangan SHL secara bersamaan
pada tanggal 16 Maret 2018. Secara logika sederhana, berarti CV saya diminati
oleh pihak Bank Mandiri karena baik via Job fair UI maupun UPH saya lolos.
Memang , waktu yang akan kita terima dari pendaftaran via website dengan
undangan SHL berbeda-beda, Bahkan ada yang daftar nya November 2017 dan baru
mendapat panggilan di Januari 2018. Saran saya, jangan terlalu fokus hanya
untuk menunggu. Selagi menunggu, gunakan waktu yang ada untuk mempersiapkan
diri sebaik mungkin dengan latihan soal psikologi dan wawancara. Sisanya, kita
berdoa dan berserah.
Setelah lolos
seleksi CV via website, Kita akan menerima email undangan untuk mengerjakan
soal psikologi via SHL. Puji Tuhan, saya pernah mengikuti ujian SHL sebelumnya,
yaitu ketika mendapat panggilan seleksi CIMB Niaga Program The Complete Banker,
Program flighship-nya CIMB Niaga. Meskipun saya gagal ketika seleksi CIMB Niaga,
namun saya mendapatkan pengalaman dan pengalaman inilah yang mengantarkan saya
lolos ODP Bank Mandiri. Saya ingat film Robin Hood, yang kurang lebih berkata
kalau jatuh bangkit lagi dan lagi sampai anak domba menjadi seekor singa. Kalau
kalah ya jangan mewek mulu, segera move on, lakukan evaluasi kesalahan, dan
bersiap untuk tantangan selanjutnya. Mungkin kelebihan ini saya peroleh ketika
saya kuliah, ketika saya kuliah saya aktif dalam perlombaan baik karya tulis ilmiah
maupun lomba debat ilmiah tingkat nasional. Dibalik kemenangan saya, saya sudah
berkali-kali kalah dari mahasiswa-mahasiswa terbaik di luar sana. Mental.
Setelah
tanggal 23 Maret test SHL, Puji Tuhan saya mendapat undangan wawancara final
interview pada tanggal 06 April 2018 di Plaza Mandiri. Di tengah rintik hujan di
subuh pagi hari yang sangat memancing mata untuk tetap lelap di tempat tidur,
saya harus bangun dan berangkat dengan bis Galaxy Bekasi jam 5 Pagi dan sampai
di Komdak sekitar jam 6. Pada saat itu, saya juga memberanikan diri untuk hadir
ke final interview tidak menggunakan jas dan hanya saya satu-satunya peserta
pria yang tidak menggunakan jas hahahaha. Ada sekitar 10 peserta yang diundang
dan hadir untuk jadwal interview pada Hari Jumat sedangkan kata teman-teman di
hari kamis ada sekitar 20an peserta. Bhuset, dari ribuan pendaftar kasarannya
hanya ada sekitar 40an yang dipanggil untuk final interview? Luar biasa. Sebelum
memulai test, ada sedikit arahan dari pihak tim penyeleksinya. Ada dua kegiatan
seleksi yang dilakukan yaitu test SHL dan Interview dengan 3 orang user
sekaligus. Saya kebagian untuk tes SHL dahulu. Kenapa dilakukan tes SHL ulang?
Karena meskipun sudah dilakukan tes SHL dikhawatirkan bahwa tes itu di-jocky
sama orang lain sehingga dengan real test tersebut maka hasil SHL diharapkan
lebih valid. Pada tahap ini selain diwajibkan memaki jas, juga harus membawa
laptop. Nah, kalau untuk laptop saya bawa, untuk jas? Masa saya gandeng-gandeng
jas di Bis umum? hahahaha. Tidak usah khawatir, real time SHL nya hanya soal
bahasa dan matematika ekonomi selama kurang lebih 25 menit. Jumlah soalnya
lebih sedikit daripada ketika test SHL yang pertama dan tidak ada tes
kepribadiannya lagi.
Setelah tes
real time SHL, saya langsung ke wawancara user dengan tiga user sekaligus.
Gugup? Tentu. Takut? Tidak. Pada awalnya, saya ditanya dengan menggunakan
bahasa inggris. Puji Tuhan, seminggu sebelumnya, saya ikut wawancara user pada
PT Isuzu untuk bagian Finance dan saya disuruh menggunakan bahasa inggis juga.
Dan sekali lagi, meskipun saya kalah pada tahap seleksi di PT Isuzu namun, saya
mendapatkan pengalaman bagaimana wawancara dalam bahasa inggris di dalam
wawancara user tersebut. Kisi-kisi pertanyaan? Seputar biodata diri, prestasi
terbaik yang diraih, pengetahuan mengenai perbankan, dan karena saya pernah
bekerja sebelumnya , maka saya disuruh untuk menceritakan mengenai pengalaman
saya selama bekerja, seperti kegiatannya ngapain, prestasi apa saja, dan kenapa
keluar dari Danamon. Kebetulan, di hari yang sama ini, saya sebenarnya
mendapatkan undangan untuk wawancara user untuk program MT Ifuel Sales Indofood
CBP. Saya sebenarnya sangat ingin melanjutkan tahapan dari Indofood CBP karena
perjuangan saya juga cukup berat. Di tahap psikologi saja, peserta yang duduk
di samping saya, ipk nya 3,9 dan di sampingnya lagi dari lulusan Amerika. Belum
lagi perjuangan pada tahap presentasi HRD di mana kami harus menyiapkan materi
hanya tempo 1 hari dan mempresentasikannya di HRD. Di tahap ini, ternyata dari
sekitar 50 peserta yang lolos administrasi MT Ifuel yang lolos ke tahap presentasi
dan wawancara hanya sisa 10 ( 5 untuk MT produksi dan 5 untuk MT sales) dan
dari 5 MT sales yang presentasi dan wawancara HRD sisa hanya ada 2 saja, dan
saya salah satu nya. Namun, Di sinilah proses saya dibentuk, yaitu belajar memilih mana yang priotias. Dan saya
memutuskan untuk mereschedule Indofood CBP divisi Noodlle.
Setelah itu,
pada hari Senin, Puji Tuhan saya diumumkan lolos untuk tahap MCU di Lab. Kimia Farma
Diagnostika Jakarta pada hari Selasa. Peserta yang lolos hanya sekitar 27
peserta yang diundang untuk MCU, baik di Bandung maupun di Jakarta. Pada tahap
ini, sebenarnya saya kurang percaya diri karena selama saya menganggur pola
hidup dan makan saya berantakan. Dan ternyata terbukti, berat badan saya
meningkat drastis, yaitu dari 78 Kg ketika saya banker di Danamon menjadi 87 Kg
ketika MCU. Hahahaha. Saya hanya bisa pasrah saja akan hasilnya. Oh ya, pada
MCU ini, peserta tidak diwajibkan untuk berpuasa. Namun, berdasarkan pengalaman
saya pada tes di Bank Indonesia dan juga abang-abang saya yang sudah berulang
kali berpengalaman tes MCU, lebih baik berpuasa kurang lebih sekitar 12 jam
dari jadwal MCU. Di sini, pihak yang mengontrol adalah pihak kimia farma jadi
urutan peserta yang MCU berdasarkan peraturan kimia farma, yaitu siapa yang
pertama datang maka dia yang pertama MCU. Saran saya, cepat-cepat lah datang
agar cepat selesai MCU. Saya datang jam 7 pagi dan selesai sekitar jam 9 pagi.
Saya selama
seminggu menunggu MCU mencoba untuk mengevaluasi kembali mengenai pola hidup
dan makan saya. Jujur, peningkatan berat badan yang drastis ini cukup membuat
saya down karena saya khawatir, pertama mengenai pengukuran berat badan ideal
menggunakan IMT, tinggi saya hanya 187 jadi idealnya berat badan maksimum 80
kilo. Dan kedua, hasil dari tes darah untuk mengukur diabetes dan kolesterol. Namun,
pada tanggal 16 April 2018, Puji Tuhan saya mendapatkan surat elektronik berupa
undangan untuk Offering Letter pada tanggal 25. Ternyata jalan Tuhan memang
tidak bisa ditebak. Hahahaha. Mungkin, saya bisa lolos MCU karena saya rajin
berolahraga 3 x seminggu dan saya tidak banyak makan junk food.
Sekian
pengalaman saya dalam test ODP Bank Mandiri periode Maret 2018. Semoga
sedikit banyaknya dapat memberikan gambaran bagi rekan-rekan semua. Salam
sukses selalu. GBU.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteHalo bang, mau tanya pas mcu ada tes buta warna? Apakah langsung gugur jika terdeteksi penderita buta warna?
ReplyDeleteHoras bang. Saya disini ijin bertanya mengenai cv yang Mandiri lirik itu gimana ya? Atau bolehlah bang, share contoh cv abang. Mauliate parjolo.
ReplyDeleteSepertinya kita seangkatan pas seleksi ifuel indofood cbp. Aku MT produksi. Pas interview user gak datang soalnya udah ketrima kerja di tempat lain. Nyesel sih.
ReplyDeletehai kak, mau tanya. pas tes shl soal numerik sama verbal masing masing ke isi berapa ya ?
ReplyDeleteCool and I have a keen give: How To House Renovation home renovation services
ReplyDelete